Kisah Teladan Pengemis Yang Dermawan…..

Kisah Teladan Pengemis Yang Dermawan ~ Kaum Bani Israil pernah mengalami musim kemarau bertahun-tahun, sehingga ramai yang menderita kelaparan. Pada saat seperti itu, datanglah seorang peminta sedekah mengetuk pintu rumah seorang saudagar yang kaya. Pakaiannya lusuh, badannya kurus, dan matanya cekung.

Dengan suara lirih dia memohon, “Wahai keluarga berada, bersedekahlah karena Allah. Berilah aku sepotong roti”. Mendengar suara peminta sedekah itu, keluarlah seorang gadis belia dan memberikan sepotong roti yang masih hangat. Gadis tersebut adalah anak seorang saudagar tersebut. Mengetahui perbuatan anak gadisnya, saudagar yang terkenal dengan sirat kedekut itu marah dan tanpa berfikir panjang dia memotong tangan kanan anak gadisnya.

Allah Yang Maha Adil segera mengubah nasib saudagar yang kaya raya itu. Dia jatuh miskin, hidupnya menjadi terbiar dan akhirnya meninggal  dalam keadaan yang menyedihkan dan gadis belia yang dermawan itu terus menjadi pengemis. Setiap hari dia berjalan dan meminta-minta dari pintu ke pintu untuk mendapatkan sepotong roti.

Suatu hari, sampailah sang gadis di rumah seorang janda yang dermawan. Ketika sang gadis mengetuk pintu, keluarlah sang janda dan menemuinya. Melihat kecantikan sang gadis, terlintas dalam benak sang janda untuk mengambilnya sebagai menantu. Singkat cerita, rasmilah sang gadis menjadi menantu sang janda dengen dinikahi oley anaknya.

Upacara pernikahan dilangsungkan dan pada malam harinya dia pergi jamuan makan bersama sang suami. Ketika menyantap makanan, wanita cantik ini menggunakan tangan kiri. Sang suami yang melihatnya menjadi kesal. Dengan nada marah dan menyindir ia berkata : “Aku pernah mendengar berita bahwa orang fakir yang hidupnya serba kekurangan itu selain miskin juga tidak tahu etika, bahkan ketika makan pun tidak malu langsung menggunakan tangan kiri”. Mendengar sindiran suaminya itu, dia hanya terdiam dan melanjutkan makan dengan tangan kiri.

Acara jamuan makan masih berlangsung, tiba-tiba terdengar suara dari sudut ruangan : “Wahai hamba-Ku yang baik budi, keluarkanlah tangan kananmu. Sungguh sebelum ini kamu pernah mendermakan sepotong roti kepada hamba-Ku yang memerlukannya. Hal itu kamu lakukan semata-mata mengharap redha-Ku. Maka tiada alasan bagi-Ku untuk tidak mengembalikan tangan kananmu yang gemar menderma karena aku”.

Mendengar suara itu, wanita jelita tersebut cuba membuktikan kebenarannya dan ternyata benar.Dikeluarkan, tangan kanannya itu seperti sediakala. Itulah anugerah Allah terhadap hamba-Nya yang suka berderma karena Allah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Call Now
Directions